Sesuatu hal yang terpenting dalam
memahami karya tari adalah keindahan. Indah adalah suatu nilai dari seni. Tari
sebagai suatu karya seni memiliki nilai yang disebut dengan "indah".
Indah dalam seni adalah merupakan suatu nilai. Nilai merupakan sesuatu yang ada
pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia didalam karya tari.
Istilah nilai dipakai untuk memberikan arti harga atau kebikan suatu benda.
Apa itu "estetika"?
Estetika diartikan indah. Pada awalnya estetika mencakup seluruh nilai seperti
nilai seni, alam, moral, dan intelektual. Perkembangan berikutnya, definisi
estetika (keindahan) adalah kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat
diantara kesadaran kita.
Berikut adalah teori-teori menyangkut estetika.
1) Teori subyektif, dimana ciri yang menciptakan keindahan pada suatu benda sesungguhnya tidak ada, yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati.
2) Teori obyektif, yang berpendapat bahwa ciri atau sesuatu yang menciptakan keindahan merupakan sifat yang telah ada pada benda yang bersangkutan.
3) Teori campuran, yaitu campuran antara subjektivisme dan objektivisme.
4) Teori perimbangan keindahan, yaitu suatu benda tercipta dari ukuran, jumlah, dan susunan yang mempunyai perimbangan tertentu.
5) Teori proporsi, yaitu dengan melihat keindahan tercipta dari tidak adanya keteraturan yang tersusun dari daya hidup, penggambaran, kelimpahan, dan pengungkapan perasaan.
Berikut adalah teori-teori menyangkut estetika.
1) Teori subyektif, dimana ciri yang menciptakan keindahan pada suatu benda sesungguhnya tidak ada, yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati.
2) Teori obyektif, yang berpendapat bahwa ciri atau sesuatu yang menciptakan keindahan merupakan sifat yang telah ada pada benda yang bersangkutan.
3) Teori campuran, yaitu campuran antara subjektivisme dan objektivisme.
4) Teori perimbangan keindahan, yaitu suatu benda tercipta dari ukuran, jumlah, dan susunan yang mempunyai perimbangan tertentu.
5) Teori proporsi, yaitu dengan melihat keindahan tercipta dari tidak adanya keteraturan yang tersusun dari daya hidup, penggambaran, kelimpahan, dan pengungkapan perasaan.
Dengan demikian, estetika bukan
bagian dari kualitas atau peristiwa, tapi bagaimana cara kita menangkapnya.
keindahan tersebut karena mengacu pada selera. Estetika tari dapat diamati
melalui wirama (irama), wiraga (keterampilan gerak), wirasa (rasa), serta unsur-unsur yang
mendukungnya seperti musik.
Hal yang perlu dipahami dalam
mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu
sangat estetis (indah) karena adanya sifat yang melekat pada benda indah, dan
tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa
munculnya keindahan itu karena adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi,
keindahan itu ada karena proses hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran
orang yang mengamati.
Pengamatan kemampuan visual akan
membuahkan persepsi yang berbeda-beda. Kemampuan kognitif (intelektual) juga
berpengaruh terhadap persepsi imajinasi demikian juga psikis. Ketiga hal ini
akan menentukkan subjektivitas dan objektivitas pengamat di dalam mencermati
karya tari. Pengamatan tidak hanya mengandalkan kemampuan berimajinasi saja
tetapi juga keluasan pengetahuan intelektual dan estetis yang dimilik seseorang
dan dalam keadaan yang bagaimana kejiwaan seseorang. Apabila pengamatan karya
tari didominasi oleh salah sati aspek saja maka hasil analisis menjadi
subjektif. Oleh karena itu pengamatan yang baik memerlukan kesiapan fisik,
psikis, dan intelektual yang berjalan bersama-sama. Dengan kata lain mengamati
karya tari membutuhkan bekal pengalaman estetis dan pengetahuan intelektual,
Pengalaman estetis dapat
diperoleh melalui kesinambungan didalam melihat pementasan karya tari dan
belajar menari. Sedangkan, pengalaman intelektual akan terasa melalui kegiatan
membaca dan diskusi serta hasil pengamatan karya tari yang estetis.
thanks for the inf0rmation, this is a good article
BalasHapussangat membantu,,terimakasih^^
BalasHapus