Rabu, 19 Desember 2012

Menata Karya Tari


    Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses menata tari adalah eksplorasi, improvisasi, dan forming.

1) Eksplorasi
     Proses eksplorasi sangat berguna bagi pengalaman tari, akan tetapi siswa masih perlu diarahkan dengan cermat. Anda melakukan eksplorasi (penjajagan), berarti anda termasuk berpikir, berimajinasi untuk merasakan dan merespon. Misalnya, siswa diajak duduk atau melihat sesuatu, membayangkan pantai, sesuatu yang indah, bermain dengan pasir sambil tertawa, badai ditengah laut, ombak dan merasakan desiran angin. Siswa melakukan gerakan untuk menciptakan responnya sendiri dalam waktu yang bersamaan. Lama-kelamaan, siswa akan menemukan arti tentang kualitas gerak dan nilai ekspresi. Jadi, eksplorasi yang dilakukan siswa lebih diarahkan pada berbagai hal yang akan diungkapkan sesuai dengan kemampuan dan kreativitas yang dimiliki masing-masing peserte didik. Pencapaian tujuan yang diharapkan didalam mewujudkan harapan hasil belajar eksplorasi gerak diinterpretasikan sesuai dengan imajinasi siswa.

2) Improvisasi
     Aktivitas gerak yang berasal dari improvisasi ditandai oleh spontanitas. Improvisasi dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi imajinasi dan menciptakan eksplorasi. Karena itu, di dalam improvisasi akan timbul suatu kepuasan rasa yang benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
     Improvisasi memberikan pengalaman yang dapat mendorong ingatan-ingatan tentang pengalaman hidup. Menyampaikan kesan-kesan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merespon imajinasi baru dan mengembangkan ide-ide gerak. Sehingga, lahirlah kesadaran baru dalam bergerak dan siswapun dapat menemukan gerak pribadinya.
Misalnya, dengan mendengarkan alunan musik cepat, lambat, sunyi, siswa dapat melakukan gerak spontanitas melalui kegiatan improvisasi gerak sesuai dengan kemampuan geraknya.

3) Forming (komposisi)
     Dengan membuat komposisi, berarti kita menata bagian-bagian yang saling berhubungan menjadi bentuk kesatuan yang utuh. Menyusun atau mengkomposisi tari memerlukan penekanan unsur tari dengan desain, irama, motivasi, dan ide. Dengan demikian, unsur materi komposisi perlu dihayati dan dimengerti. Metode penyusunan dan pengkombinasian berbagai unsur harus dipelajari dan dipraktekkan.
    Membuat penataan tari atau mengkomposisikan tari memerlukan kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir menyangkut sikap dan perasaan seseorang. Kreativitas memerlukan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), orisinalitas berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suati gagasan. Dengan demikian, orang kreatif ialah orang yang menggunakan imajinasinya untuk memecahkan persoalan.
    Temuan gerakan dan cara penyusunan ke dalam tarian secara bertahap telah dilambangkan melalui improvisasi dan eksplorasi. Dalm tahap komposisi, siswa bisa dilatih bergiliran dan dipilihkan gerak yang telah diperhalus dan diberi variasi melalui ruang, level, desain dinamis, dramatik, properti dan komposisi kelompok, desain lantai, musik, kostum, dan tempat pentas.
Dengan demikian, dalam komposisi tari diperlukan unsur-unsur gerak dan komposisi kelompok. Unsur gerak mencangkup disain atas, yaitu gerak simetris dan asimetris, gerak lengkung, garis lurus, atau horisontal. Unsur komposisi kelompok mencangkup disain lantai, yaitu musik, pentas, tata rias, busana, properti, dan alat.

5 komentar: